Wacana yang membedakan pemanfaatan
Bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah :
Wacana ilmiah adalah wacana yang
memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Contoh makalah,
laporan tesis, skripsi, dan disertasi.
Contoh wacana ilmiah :
Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru
Terhadap Kinerjanya Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar
Kota Surabaya
PENDAHULUAN.
Upaya Pemerintah terhadap pemerintah
tenaga guru sebenarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia,
melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat
eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti
profesi-profesi yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan,
baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service
training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan
(diklat), penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk
meng-updatewawasannya dalam kompetensi pedagogi dan akademik. Pemerintah mulai
menyadari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkan generasi
muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif
sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah peradaban dan kemajuan
bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita bahwa bukan sumber daya alam
(SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju pada
kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan
penguasaan teknologi (ipteks) bangsa tersebutlah yang berperanan untuk meraup
kesejahteraan. Bahkan SDM yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan
teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain.
Wacana semi ilmiah adalah penulisan yang
tidak terikat Bahasa Indonesa baku lisan, sehingga berkemungkinan besar
terjadinya penghilangan kalimat. Tapi tidak mengurangi ciri bakunya, namun
pemilihan kata dan bentuk kata dserta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur
kalimat mempengaruhi dalam memahami makna gagasan. Contoh atrikel, editorial.
Contoh wacana semi ilmiah dalam sebuah
editorial
Koran Korsel Minta Samsung Berhenti Jadi
Pencontek
TEMPO.CO, Seoul - Samsung perlu menjadi
"penggerak pertama" dan menciptakan gadget baru sendiri, menurut
sebuah editorial yang diterbitkan oleh JoongAng Ilbo, salah satu koran terbesar
Korea Selatan. Jika tidak, mereka akan selalu dalam risiko terjerat dalam
sengketa paten.
Baru-baru ini, produsen elektronik
terbesar di Korea Selatan ini kalah dalam gugatan paten melawan Apple di
pengadilan New York. Perusahaan ini diwajibkan membayar ganti rugi US$ 1,05
miliar dolar AS.
Media Business Insider mencatat,
strategi cepat Samsung dalam mencontek ditemukan dalam kategori lain produk
mereka. Sebagai contoh,New York Times mencatat, Samsung menunggu harga LCD turun,
kemudian membuat taruhan besar pada teknologi itu dan melemahkan Sony dan
saingan lainnya di pasar TV layar datar.
Cara ini, kata Business Insider, tidak
akan bekerja saat litigasi paten memanas. "Jadi Samsung harus menjadi
lebih dari penemu jika ingin berada di
bagian atas produsen penghasil gadget," tulis JoongAng Ilbo.
Dalam editorial yang lain, JoongAng Ilbo
memberikan saran, antara lain mendorong lebih banyak startup seperti Facebook
untuk mengatasi kurangnya inovasi dalam perekonomian Korea. (Sumber :
koran.tempo.co)
Wacana Non Ilmiah adalah penulisan yang
tidak terikat dalam ragam bahasa baku. Contoh anekdot, opini, reportase,
cerpen.
Contoh wacana non-ilmiah dalam sebuah
cerpen adalah
Pemotong Kayu Yang Jujur
Tersebutlah kisah nun jauh di pedalaman,
tinggalnya seorang pemotong kayu yang tua dan miskin. Adapun kemampuannya
hanyalah mencari rezeki dengan menebang pokok yang sederhana besarnya untuk
dijual sebagai kayu api. Hanya isterinyalah peneman hidup saban hari tanpa
dikurniakan anak.
Dijadikan cerita, takdirnya pada suatu
pagi.......
Pergilah si tua tersebut jauh ke hutan
untuk menebang pokok untuk dibuat kayu api. Tidak seperti kebiasaannya, kali
ini si isteri tidak dapat menemani si suami kerana sakit.
Maka ke hutanlah si tua seorangan awal
pagi sebelum terbit mentari untuk mencari kayu api. Seharianlah si tua menebang
pokok dengan kapak besinya yang telah uzur seuzur usianya.... Sehinggalah
kepenatan tidak jua dia berhenti.....
Tiba-tiba... genggamannya semakin lemah
lalu terlepas kapak kesayangan dari tangannya lalu tercebur kedalam sungai yg
dalam. Menangis sayulah si tua kerana kehilangan kapak yang menjadi punca
rezeki... hendak terjun mencari takut disambar arus... meratap lah ia
mengenangkan nasib...
Maka...bersimpatilah pari-pari dilangit
melihat kegundahan si tua tersebut.... lalu turunlah ia bertanya... "wahai
orang tua... kenapa bersedih hati"...
Dengan nada perasaan takut dan terkejut
diperamati benar-benar, maka tahulah dia si pari-pari telah turun kebumi
menyapakan....lalu diceritakan apa yang berlaku...
"Baiklah..akan kubantu mencari
kapak engkau yang tenggelam"... lalu dengan serta merta terjunlah si
pari-pari ke dalam sungai.... selang beberapa minit timbul lah kembali si
paripari sambil mebawa kapak emas lalu dihulur kepada situa.... Dengan sedih
jawab situa "..bukan..ini bukan kepunyaan hamba...tidak mampu hamba
memiliki kapak emas ini"....
Lalu terjunlah sekali lagi si pari-pari
ke dalam sungai dan timbul kembali bersama kapak perak. Tidak jua mengaku si
tua kerana itu bukan kapak miliknya. Sekali lagi si pari-pari terjun lalu
membawa pula kapak gangsa. Tidak juga si tua itu menerimanya sehinggalah si
pari-pari membawakannya kapak besi yang uzur.
Maka apabila terpandang akan kapak
itu...giranglah hatinya kerana itulah kapak miliknya. Lalu si pari-pari
menyerahkan kapak tersebut kepada si tua. Sebagai balasan kejujuranya kapak
emas, perak dan gangsa turut dihadiahkan.
Pulanglah si tua dengan hati yang
gembira. Sesampainya ke rumah lalu diceritakan kepada isterinya apa yang
berlaku. Si isteri turut bergembira dengan kejujuran suaminya.
Keesokan harinya isteri si tua itupun
sihat...
Sumber : http://ceritakanak2.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment